5 Tahap Melatih Kecerdasan Emosional Anak

PKK Network – Banyak orang tua yang merasa bangga ketika anaknya bisa membaca atau berhitung sejak dini. Kecerdasan intelektual mendapatkan perhatian ekstra, karena membuat anak dicap sebagai anak pintar. Sayangnya, orang tua kurang memperhatikan kecerdasan emosional anak.

Ekspresi emosional marah (Dok. Freepik).

Sejumlah penelitian tentang dunia kerja menunjukan bahwa 90% orang yang sukses dalam karir maupun bisnis memilikiEk tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali dan mengungkapkan semua emosi secara tepat. Kemampuan ini memungkinkan anak memahami dan berempati dengan emosi orang lain.

Ekspresi emosional gembira (Dok. Freepik).

Kecerdasan emosional bukan bawaan lahir, melainkan harus diajarkan. Lingkungan berperan besar dalam mengembangkan kemampuan anak untuk mengelola emosinya. Seperti dilansir website BKKBN, untuk melatih kecerdasan emosional aKenak, orang tua dapat mengikuti 5 tahap emotional coaching:

1. Sadari emosi anak
Perhatikan perubahan ekspresi wajah atau bahasa tubuh anak untuk mengenali emosi yang sedang dialami, seperti kelelahan atau cemburu.

2. Gunakan momen emosional sebagai peluang belajar
Manfaatkan momen emosional untuk mendekatkan diri dengan anak, memahami, dan belajar bersama tentang apa yang dirasakan anak.

3. Dengarkan dengan empati
Dengarkan cerita anak tanpa menghakimi, tunjukkan pemahaman, dan akui perasaannya.

4. Beri nama emosi
Bantu anak memberi tahu nama pada emosinya, baik itu sedih, marah, ceria, dan lain sebagainya hingga anak dapat mengenali dan menenangkan emosi yang sedang dirasa.

5. Cari solusi bersama
Diskusikan dan tentukan cara yang tepat untuk mengekspresikan emosi, seperti mengatur batasan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat marah.

Ekspresi emosional sedih (Dok. Freepik).

Melatih kecerdasan emosional anak harus dibarengi dengan kecerdasan emosional orang tuanya. Orang tua harus bersabar dalam mengelola emosinya ketika menghadapi berbagai ekspresi dari emosi anak.

Tim PKK Network/Intan Nuraeni
Editor: DHE