PKK Motor Penggerak Masyarakat
PKK Network – Warga PKK, kenalan yuk dengan Ibu Ariani Gusti Widry, S.Sos. atau yang dikenal dengan panggilan Ibu Indi Ariani. Beliau merupakan Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.
“Alhamdulilah, saya dilantik menjadi Ketua TP PKK Kelurahan Kelapa Dua sejak Juli 2022. Saya mengikuti dan mendukung tugas serta fungsi suami yang dimutasikan menjadi Lurah di Kelurahan Kelapa Dua,” terang Ibu Indi.
Ragam warganya, ragam tantangannya
Ibu Indi memaparkan bahwa luas wilayah Kelurahan Kelapa Dua mencapai 150,35 Ha dengan jumlah penduduk 29.710 jiwa/9.326 KK.
“Wilayah ini terdiri dari 8 RW dan 60 RT yang sangat beragam. Ada komplek perumahan elit, apartemen, perumahan anggota Yonhub TNI, perumahan karyawan pertambangan, dan rumah-rumah warga yang berprofesi beragam lainnya. Rata-rata profesi warganya adalah pekerja swasta dan pedagang,” kata Bu Indi.
Dengan beragam profesi dan karakter warganya, tantangannya pun juga beragam. Bagi Bu Indi, tantangan beratnya adalah menghadapi warga, khususnya para pendatang, yang sulit diajak bekerja sama dan memiliki sikap tidak peduli atau apatis terhadap berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, terutama program-program PKK.
“Contohnya, sulitnya mengajak warga untuk datang rutin ke posyandu dan memeriksakan kesehatannya, memanfaatkan pekarangan rumah untuk mandiri pangan, serta aktif dan peduli dalam pengolahan limbah dan pengelolaan sampah,” ujarnya.
Meski begitu, Tim PKK Kelurahan Kelapa Dua tidak patah semangat. “Kami melakukan pelayanan posyandu keliling secara door to door. Saya juga turut andil dalam memantau bayi dan balita yang berat badannya kurang (BGM). Kemudian, mendatangi langsung rumah-rumah warga yang masuk kategori melalui pendekatan persuasif, yaitu dengan memberikan arahan agar mau dipantau secara intensif. Karena, kami, PKK, memiliki program khusus dalam pencegahan stunting,” tambah Bu Indi.
Bu Indi bersama Tim PKK Kelurahan juga mengajak dan mengedukasi warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan mewajibkan menanam tanaman ikon kelurahan berupa daun pandan. Harapannya, berawal dari pandan ini, warga bisa menanam tanaman lainnya. Lalu, mengajak warga peduli dengan limbah minyak jelantah melalui sedekah minyak jelantah. Ada juga bank sampah hampir di setiap RW.
Program PKK
Berikut beberapa program yang dilaksanakan oleh Tim PKK Kelurahan Kelapa Dua.
- Stop Stunting di Kelurahan Kelapa Dua
Melalui program ini, Tim PKK Kelurahan Kelapa Dua berkomitmen dalam pencegahan stunting, khususnya untuk bayi dan balita di 1.000 hari pertama kehidupan.
Untuk itu, dibentuklah timsus guna menjaring dan memantau bayi dan balita yang berat badannya kurang. Kader posyandu dan dasawisma juga mempersiapkan menu sehat untuk anak-anak. Timsus juga melakukan pendampingan rawat jalan bagi balita yang dirujuk ke rumah sakit.
- Rumah KD
Ini merupakan kepanjangan dari Ruang Umum Masyarakat Aman dan Harmonis Kelapa Dua. Rumah KD difungsikan sebagai tempat untuk bernaung ketika ada bencana alam maupun kebakaran; rumah yang aman dan nyaman untuk semua permasalahan warga, seperti kasus KDRT. Juga bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal sementara bagi balita dengan kategori prioritas stunting dan tempat pelatihan bagi warga. “Saat ini saya sedang mengusahakan adanya Rumah KD di setiap kantor Sekretariat RW,” ujar Bu Indi.
- Kelapa Dua Tersenyum
Program Jumat Berfaedah Kelapa Dua Tersenyum merupakan kegiatan untuk mengajak warga agar lebih semangat dalam bersedekah minyak jelantah. TP PKK Kelurahan akan memberikan paket sayur dan lauk-pauk siap masak kepada warga yang rajin menyumbang minyak jelantah dan warga yang kurang mampu, serta warga yang memiliki anak kategori prioritas pencegahan stunting.
- Satu Kader, Satu Pohon
Berawal dari kesulitan mengajak warga memanfaatkan perkarangan rumah untuk penghijauan dan kemandirian pangan.
“Lalu, saya mengajak para kader untuk bersedekah pohon. Jadi, satu kader bersedekah satu pohon. Pohon-pohon sedekah ini didistribusikan kembali ke wilayah RW dan dibagi-bagikan ke warga untuk dirawat dan dijaga dengan baik sehingga bermanfaat untuk sekitar. Harapannya, ada keanekaragaman tumbuhan di setiap wilayah RW Kelurahan Kelapa Dua,” jelas Bu Indi.
- Koin Peduli PMI
Program ini mengajak warga untuk bersedekah koin untuk Peduli PMI. Koin dikumpulkan di setiap RT/RW, lalu dihitung bersama PKK Kelurahan. “Alhamdulillah, nilai yang terkumpul di luar ekspektasi. Setiap tahunnya, PKK Kelurahan Kelapa Dua selalu menjadi penyumbang tertinggi se-Kota Jakarta Barat,” kata Bu Indi.
- Pembuatan Batik Kelapa Dua
TP PKK Kelurahan Kelapa Dua sedang mengupayakan adanya Batik Kelapa Dua yang akan menjadi ikon sehingga bisa menjadi identitas ketika sedang menghadiri acara dan kegiatan serta buah tangan ketika adanya kunjungan dari tamu.
- Kelas Berkebun
Hampir di setiap RW ada Kelas Berkebun Mandiri. Tujuannya adalah ketahanan pangan bagi warga sekitar. Kelas Berkebun Mandiri ini terintegrasi dengan kolam gizi, bank sampah, komposting, dan rumah bibit. Sebagian hasil panen disumbangkan untuk balita prioritas pencegahan stunting. Sisanya dijual untuk menambah perekonomian warga.
“Alhamdulillah, Kelas Berkebun Mandiri di RW kami sudah mendapatkan pembinaan langsung oleh TP PKKNTingkat Kota Administrasi Jakarta Barat,” kata Bu Indi.
Selain program-program di atas, Tim PKK Kelurahan Kelapa Dua juga melaksanakan program PKK lainnya, seperti PIK Keluarga, BKB PAUD, UP2K, posyandu, posbindu, posyandu lansia, dan posyandu remaja.
Menurut Bu Indi, program-program tersebut sangat berdampak positif bagi masyarakat. “Masyarakat yang tadinya cuek dengan tetangga dan lingkungan, kini menjadi lebih peduli. Lingkungan pun menjadi asri karena warga semakin bersemangat dalam bercocok tanam memanfaatkan pekarangan rumahnya. Saya pun merasakan warga semakin guyub karena moto saya adalah ‘Keharmonisan adalah Koentji,” ujar Bu Indi.
Inovasi Program PKK
Ada juga inovasi dari Tim PKK Kelurahan Kelapa Dua. Contohnya, terkait produk UP2K unggulan, yaitu akar kelape. Bu Indi bercerita, awalnya produk akar kelape ini hanya memiliki satu rasa saja. Lalu, pengurus PKK berinovasi dengan menghadirkan akar kelape newborn yang dibalut dengan cokelat leleh beraneka rasa sehingga lebih menarik dan menambah nilai jual.
“Kami juga sedang mengupayakan pembentukan kelompok ÚP2K untuk pengolahan jamur tiram, aneka jus, seperti jus belimbing wuluh dan jus tebu kunci (dari tebu dan jeruk kunci), yang dikemas menarik. Inovasi kecil tersebut sangat bermanfaat dalam perekonomian warga,” tambah Bu Indi.
Ada juga pemanfaatan bahan limbah botol plastik bekas menjadi pot tanaman hias dan botol plastik yang diisi semen untuk dijadikan pembatas atau taman yang kokoh dan estetik. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi sampah plastik dan pengolahan limbah.
Komunikasi secara daring dan luring
Program-program PKK dapat berjalan karena adanya komunikasi yang baik antara ketua, pengurus, hingga kader PKK. Bu Indi mengatakan, ia selalu berkomunikasi dengan para pengurus PKK secara daring dan luring.
Antara lain, melalui grup WhatsApp, rutin mengadakan rapat koordinasi antarpengurus PKK Kelurahan, pertemuan rutin dengan pengurus PKK RW serta para kader, dan rapat kerja kewilayahan dengan sektor terkait untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan serta program yang sudah berjalan.
“Saya juga berkomunikasi dengan ketua PKK RW, kader dasawisma, kader posyandu, dan jumantik melalui zoom. Kami juga membuka pelayanan piket PKK Kelurahan setiap harinya di ruang PKR Kelurahan untuk konsultasi,” kata Bu Indi.
Niat membangun wilayah
Menurut Bu Indi, seorang ketua PKK harus memiliki niat yang baik dalam membangun wilayah. Itu yang terpenting! “Dengan niat yang baik, kita akan memiliki pemikiran yang baik pula. Lalu, memandang suatu masalah dari sísi baiknya, menyaring hal-hal baik dan meninggalkan yang buruk. Semua kerja keras dan niat baik ini insyaAllah akan menjadi lillah dan menjadi hasil yang terbaik,” kata Bu Indi.
Sementara itu, kemampuan atau skill akan berkembang seiring waktu. Potensi dan masalah di satu wilayah pasti berbeda-beda, lalu gaya kepemimpinan setiap orang juga berbeda-beda. “Fokus pada tugas pokok dan goals yang akan kita capai. Seorang pemimpin harus bisa membaca keadaan, melihat peluang, mempengaruhi warga baik secara sadar maupun tidak sadar, tegas dalam aturan; fokus dalam tujuan, dan tetap menjaga keharmonisan,” jelas Bu Indi.
Berkecimpung di dunia PKK, banyak pengalaman yang tak terlupakan bagi Bu Indi. “Namun, yang paling berkesan ketika saya keliling dalam rangka Maulid. Saat itu, warga sangat antusias. Hampir sehari saya mendapatkan 3-4 undangan kegiatan Maulid maupun pengajían, sampai saya harus berkejar dengan waktu dari satu acara ke acara yang lain. Luar biasa semangat warga Kelapa Dua,” cerita Bu Indi.
Belum lagi, sambung Bu Indi, setiap kali turun ke wilayah, selalu dibekali buah tangan. “Sampai, saya tegaskan untuk tidak perlu memberikan buah tangan. Karena, hal itu adalah bentuk tugas dan kewajiban saya. Saya sangat menghargai hal tersebut,” ujar Bu Indi.
Melekat dengan masyarakat
Menurut Bu Indi, PKK itu sangat penting. PKK selayaknya motor penggerak yang menggerakkan masyarakat. Bisa dikatakan juga sebagai jantungnya di lingkungan masyarakat. Semua aspek dijangkau oleh PKK. Kalau PKK tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti makan sayur tanpa garam. Masyarakat akan pincang. Sebegitu melekatnya PKK dengan masyarakat.
“Saya berharap PKK dapat terus maju dan terus berkarya. PKK bisa melahirkan lebih banyak karya yang mendunia, khususnya PKK Kelurahan Kelapa Dua. Tetap semangat karena saya tahu tugas menjadi kader PKK tidaklah mudah. Banyak hambatan dan juga kesulitan. Tetap jaga keharmonisan. Terus tularkan kebaikan dan kebahagiaan. Bangun warga dan masyarakat yang sejahtera,” tutup Bu Indi.
Editor: VAL