Jurus Jitu agar Anak Mau Makan Buah dan Sayur

Konsumsi buah dan sayur sangat penting sangat bagi anak-anak guna memenuhi asupan gizi dalam tubuhnya. Lantas, bagaimana menghadapai anak-anak yang susah makan buah dan sayur?
0
59
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Kandungan dalam buah dan sayuran dan sayuran sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak. Kandungannya pun bervariasi, tergantung dari jenis buah dan sayuran tersebut. Sayangnya, tak cukup mudah untuk mengajak anak-anak menyukai dua jenis makanan ini. Atau hanya memilih yang kira-kira mereka suka saja. Apa yang perlu dilakukan orang tua?

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperkenalkan anak kepada beragam jenis buah dan sayur sejak dini. Dengan begitu dapat diketahui buah dan sayur apa apa yang si kecil suka atau kurang suka. Pengenalan saja, tanpa perlu melakukan pemaksaan. Jika sudah diketahui penyebabnya, ada beberapa cara yang bisa dicoba agar anak tertarik untuk mau makan buah dan sayur.

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperkenalkan anak kepada beragam jenis buah dan sayur sejak dini. (Dok. Freepik)

Nah, bila sudah ketemu penyebabnya, Anda bisa mulai melakukan beberapa cara supaya bisa mengajak anak mau mencoba jenis buah dan sayur yang kurang mereka sukai. Misalnya dengan cara berikut:

Mengenalkan buah dan sayur dengan potongan yang menarik

Dengan pemikiran ala bocah yang dipenuhi daya imajinasi, membentuk buah dalam potongan yang tak biasa dapat menjadikan mereka antusias dan penasaran. Misalnya dengan memotong buah dalam bentuk binatang. Atau menyusun sayuran menjadi karakter tertentu yang mereka sukai. Pengalaman baru ini dapat mengubah persepsi anak tentang buah dan sayur yang selama ini mungkin menurut mereka tidak menarik atau bahkan mengerikan.

Mengenalkan buah yang manis terlebih dahulu

Waktu mengenalkan anak pada buah-buahan, bisa jadi mereka akan trauma dengan rasa asam. Tak mau lagi makan jeruk atau buah dengan nuansa rasa asam. Jadi, sebaiknya awali pengenalan dari buah manis. Selain itu, pilih juga buah yang bertekstur lembut. Pilihan pertama misalnya pisang, semangka, dan buah naga.

Memodifikasi ke dalam bentuk lain

Saat ini banyak sekali sumber referensi yang dapat dijadikan rujukan. Kreasi penyajian buah dan sayur dalam berbagai bentuk bisa dengan mudah kita temukan melalui internet. Misalnya aneka buah dibuat dalam bentuk sup. Atau sayuran dalam bentuk puding. Kenapa tidak?

Mengenalkan variasi buah dan sayur secara berkala

Paling tidak berikan rentang waktu antara 7-10 hari untuk mengenalkan satu buah baru pada anak-anak. Rentang waktu ini malah bisa diperpanjang, tergantung antusiasme anak dan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi rasa.

Mengajak si kecil berpartisipasi

Melibatkan anak dalam mempersiapkan buah dan sayur yang akan dikonsumsi memunculkan ketertarikan tersendiri. Tentu saja pilih aktivitas yang aman, misalnya untuk mencuci buah. Sambil kita mengupas atau memotong sayuran, ajak mereka ngobrol mereka tentang manfaat sayur dan buah lewat cerita. Misalnya tentang Popeye yang gemar makan bayam, dan kisah lainnya. Lalu mengajak mereka ikut menata. Kasih keleluasaan kepada mereka untuk berkreasi.

Memasukkan buah dan sayuran dalam menu bekal makanannya

Upaya memasukkan buah dan sayuran dalam menu si kecil harus dilakukan secara konsisten. Variasinya bisa disesuaikan dengan kesukaan anak, dan menambahkan buah atau sayur yang baru.

Jangan lupa memberikan contoh melalui tindakan

Anak menduplikasi apa yang dilakukan orang tua. Bagaimana mungkin mengharapkan anak menyukai buah dan sayur, jika orang tuanya saja enggan untuk mengonsumsinya?

Memang, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan supaya anak mau untuk mencoba buah dan sayur. Ketika berhasil, tentu akan menjadi kebahagiaan tersendiri buat orang tua.

Sumber: Majalah Internal Kementerian Kesehatan

 

Penulis: Tim PKK Network/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar