Awas Obesitas pada Anak!

Bukan hanya stunting, obesitas pada anak-anak juga merupakan persoalan kesehatan yang perlu diwaspadai orang tua.
0
78
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Obesitas bukanlah sekadar kelebihan berat badan. Obesitas pada anak-anak terjadi saat berat badan mereka jauh melebihi berat normal berdasarkan tinggi badan. Penentuan diagnosis anak obesitas dilakukan oleh dokter atau tim kesehatan dengan mengukur berat dan tinggi badan anak, serta mengalkulasi Indeks Massa Tubuh/IMT (Body Mass Index/BMI) anak. Hasilnya dibandingkan dengan nilai standar/normal. Kondisi obesitas ini tentu saja tidak sehat, bahkan berbahaya karena membuat anak-anak berisiko tinggi mengidap penyakit kronis dan mengalami stres.

Mudahnya mengakses makanan cepat saji maupun makanan bernutrisi buruk (junk food) pada masa kini menjadi salah satu faktor risiko bagi anak-anak mengalami obesitas. Namun, bukan hanya faktor makanan. Masih ada faktor lain yang perlu diketahui oleh orang tua. Apa sajakah itu?

Pemicu Obesitas

Banyak faktor yang menjadi pemicu obesitas. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Gaya hidup. Mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan gula melimpah seperti pada eskrim, coklat, permen, dan minuman ringan, serta makanan cepat saji (fast food) ringan diduga menjadi penyebab utama obesitas. Pola makan tidak sehat ini diperburuk dengan kebiasaan duduk terlalu lama di depan TV, layar komputer, atau gawai.
  2. Faktor genetis. Anak dengan anggota keluarga atau orang tua yang mengidap obesitas lebih berisiko mengidap obesitas, meski hal ini tidak mutlak terjadi. Selain perihal keturunan, juga sebagai akibat pola makan dan gaya hidup anak yang serupa dengan orang tuanya.
  3. Faktor psikologis. Pada sejumlah kasus, obesitas dialami oleh anak atau remaja yang menjadikan makanan sebagai pelarian dari rasa frustrasinya atau stres psikologis. Stres itu terjadi berkaitan dengan pelajaran di sekolah, kebosanan, ada masalah, dan bentuk emosional lainnya.

Komplikasi Akibat Obesitas

Obesitas tak hanya mempengaruhi kesehatan, namun juga berdampak pada hidup anak-anak secara keseluruhan, baik fisik maupun sosial dan emosional.

Dampak secara fisik

  1. Kondisi-kondisi kesehatan yang dapat dipicu oleh obesitas, antara lain:
  2. Tekanan darah dan kolesterol tinggi. Kedua hal ini berisiko menimbulkan plak yang di kemudian hari mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh arteri pada anak, dan menjadi pemicu stroke dan serangan jantung.
  3. Diabetes tipe 2. Risiko diabetes tipe 2 yang mempengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh si kecil terpicu oleh kondisi obesitas dan gaya hidup yang kurang aktif bergerak.
  4. Penyakit pernapasan. Bobot tubuh anak yang berlebihan bisa mengakibatkan saluran pernapasan anak menyempit, membengkak, dan menjadikan mereka mengalami kesulitan bernapas. Salah satu risikonya adalah penyakit pernapasan seperti asma.
  5. Gangguan pola tidur. Kondisi badan yang mengalami obesitas, menjadikan pernapasan anak tidak normal, misalnya mereka mendengkur saat tidur. Gangguan pernapasan ini menyebabkan kualitas istirahat atau tidur anak tidak prima. Anak sulit berkonsentrasi dan mengantuk saat pelajaran berlangsung. Pada akhirnya hal ini mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
  6. Penyakit perlemakan hati non-alkoholik (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease/NAFLD). Penumpukan lemak akibat obesitas dapat membahayakan organ hati.
  7. Gangguan pada tulang akibat harus terus menerus menyangga kelebihan berat pada tubuh.

Dampak secara sosial dan emosional

  1. Gangguan pada perilaku. Anak dengan obesitas cenderung mengalami kesulitan bersosialisasi. Mereka juga gampang khawatir tentang pendapat orang lain terhadap berat badan mereka.
  2. Tak percaya diri. Tubuh dengan ukuran ekstra kerap menjadikan seseorang tidak percaya diri dalam pergaulan.
  3. Depresi. Buntut dari segala persoalan di atas, masalah kesehatan dan rasa tidak nyaman serta gangguan kepercayaan diri membuat anak rentan mengalami depresi.

Jadikan aktivitas sehat sebagai kebiasaan dalam keluarga (Dok. Freepik)

Mencegah Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak dapat dicegah, lo! Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan orang tua agar tubuh anak tetap sehat dan terhindar dari obesitas:

  1. Jadikan gaya hidup sehat sebagai bagian dari kebiasaan keluarga. Buatlah jadwal olahraga bersama, seperti berenang, joging, tennis, dll. Pada saat yang lain, ajak anggota keluarga memasak makanan sehat bersama-sama.
  2. Tunjukkan gaya hidup sehat sebagai contoh buat anak-anak. Misalnya berolahraga dengan teratur, tidak merokok, dan mengonsumsi makanan sehat.
  3. Pastikan kualitas tidur anak Anda terjaga. Salah satu penyebab obesitas adalah buruknya kualitas tidur. Begitu pula dengan berbagai penyakit lainnya.
  4. Jangan meletakkan televisi di ruang tidur anak. Selain menjadikan tontonan televisi sebagai acara bersama, juga untuk menghindari anak tidak menggunakan waktu istirahatnya dengan optimal.
  5. Buatlah aturan terkait waktu anak untuk menonton televisi dan atau perangkat elektronik lainnya. Selain agar anak tidak terpaku diam di tempat, juga melatih anak menaati peraturan.
  6. Tunjukkan afeksi Anda terhadap anak, bahwa Anda mencintai mereka tanpa syarat, seperti apa pun kondisi fisik mereka. Dengan demikian anak akan merasa diterima dan terdorong untuk melakukan  perubahan dan tidak menyimpan masalahnya sendiri.
  7. Jika anak memang potensial mengalami obesitas, periksakan diri secara berkala, agar penanganan dapat dilakukan lebih dini.

Referensi: Majalah Internal Kementerian Kesehatan dan beberapa situs kesehatan

 

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar