Memilih Susu yang Tepat buat Anak-anak

Produk susu makin marak di pasaran dengan aneka jenisnya. Tak semuanya cocok untuk dikonsumsi buah hati Anda.
0
150
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Berapa banyak kaum ibu yang mengalami kebingungan karena balitanya tidak suka susu? Apalagi ketika air susu ibu juga tidak optimal. Atau sang bocil juga mengalami kesulitan makan. Bisa menjadi kepanikan ganda. Bingung dan panik pun bertambah saat harus memilih susu tambahan untuk si buah hati. Begitu banyak pilihan susu pabrikan.

Di pasaran, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, kita dihadapkan pada aneka ragam susu. Mulai dari bentukannya, seperti susu bubuk dan susu cair siap minum. Atau berdasarkan kandungannya, seperti susu rendah lemak atau susu full cream. Ada pula pilihan rasa, tambahan esens yang menggoda lidah bocah seperti cokelat atau strawberry. Dan tentu saja produk yang selama ini dianggap susu yakni  susu kental manis.

Kita cari tahu, yuk, mana pilihan paling tepat buat si kecil.

1. Susu bubuk

Proses pembuatan susu bubuk adalah dengan cara menguapkan susu cair hingga menjadi butiran halus. Data Komposisi Pangan dari Kemenkes RI menyebutkan bahwa dalam 100 miligram (mg) susu bubuk pada umumnya mengandung 513 kalori, 24,6 gram (gr) protein, dan 30 gr lemak. Selain itu ada kandungan karbohidrat sebanyak 36,2 gr dan mineral kalsium sekitar 904 mg.

2. Susu full cream

Dari namanya sudah terjelaskan bahwa susu full cream adalah susu dengan kandungan lemak cukup tinggi. Dikenal pula dengan nama susu whole milk atau susu fat milk. Susu full cream dipasarkan dalam bentuk bubuk dan cair. Susu ini mengandung setidaknya 3,25% lemak atau sekitar 8 gr lemak.

3. Susu rendah lemak

Berbanding terbalik dengan susu full cream, susu anak jenis ini mengandung lemak yang lebih sedikit. Pada umumnya kandungannya adalah sekitar 0,5-1,5% lemak susu.

4. Susu skim (susu tanpa lemak)

Meskipun disebutkan tanpa lemak, tentu saja susu jenis ini masih mengandung lemak. Jumlahnya saja yang sedikit. Dalam proses pembuatan dengan pembuangan sebanyak-banyaknya lemak, masih tersissa kurang dari 0,5% lemak atau kurang dari 2 gr lemak.

5. Susu evaporasi

Susu jenis ini tidak untuk dikonsumsi langsung sebagai minuman susu. Biasanya digunakan sebagai pengganti krim, baik dalam makanan maupun minuman. Sering dijadikan pengganti susu kental manis. Dalam proses pembuantannya, susu evaporasi menghilangkan sekitar 60% air di dalam susu.

6. Susu UHT (ultra high temperature)

Susu jenis ini diproses dalam suhu yang sangat tinggi atau pasteurisasi. Pemanasan berlangsung dalam waktu 15 detik, dengan suhu 70-75 derajat Celcius. Teknologi terbaru bahkan bisa menggunakan pemanasan hingga 150 derajat Celsius, dengan waktu hanya 5 detik. Proses ini, selain untuk memperpanjang usia simpan, juga berfungsi mematikan mikroorganisme asing dalam susu. Di pasaran, susu UHT dapat ditemukan dalam berbagai varian rasa.

7. Susu kental manis

Susu kental manis (SKM) dibuat melalui proses kondensasi. Proses ini bertujuan menghilangkan setengah volume cairan susu agar menjadi kental. Gula yang ditambahkan dalam jumlah banyak berfungsi sebagai pengawet. Dalam 100 ml SKM terkandung 343 kal dengan rincian 55 gr karbohidrat, 10 gr lemak, dan 8,2 gr protein.

8. Susu kedelai

Susu kedelai merupakan susu nabati, karena diolah dari tanaman. Kandungan lemaknya tak sebanyak susu sapi, namun dapat digunakan sebagai alternatif bagi anak yang mengalami alergi susu hewani.

Susu kedelai juga dapat dijadikan pilihan karena kandungan proteinnya yang baik untuk nutrisi dan gizi si kecil. Dalam 100 ml susu kedelai terkandung 41 kalori, 3,5 gr protein, 2,5 gr lemak, dan 5 gr karbohidrat.

Selain konsumsi susu, pastikan kebutuhan gizi anak lewat makanan terpenuhi (Dok. Freepik)

Beberapa pertimbangan untuk diperhatikan:

1. SKM bukan pengganti ASI. SKM juga tidak disarankan untuk balita dan anak-anak karena kandungan gulanya yang tinggi dan rendah protein. Bahkan sejak 2018 lalu ada ketentuan yang mengatur penghilangan kata “susu” dalam produk yang sebelumnya memakai nama SKM.

2. Selalu baca keterangan dalam kemasan susu. Biasanya produsen menyertakan keterangan peruntukan usia.

3. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan anak tidak diberikan susu rendah lemak pada usia balita. Susu jenis ini bisa diberikan saat anak usia sekolah dasar, atau jika anak mengalami kegemukan. Untuk potensi obesitas, ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi.

4. Mengutip dari laman Medlineplus, berikut rekomendasi porsi konsumsi susu anak harian:

  • Anak usia 2-3 tahun: 480 ml
  • Anak usia 4-8 tahun: 600 ml
  • Anak usai 9-18 tahun: 720 ml

5. Khusus pada anak usia 6-9 tahun:

  • Kebutuhan energi sekitar 1400-1650 kalori (kal)
  • Kebutuhan lemak berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2019 adalah 50-55 gr
  • Kebutuhan protein sekitar 25-40 gr
  • Kebutuhan kalsium sekitar 1000 mg

Demikian beberapa informasi terkait susu bagi kebutuhan balita dan anak yang dapat dijadikan pertimbangan. Susu dapat melengkapi kebutuhan gizi anak-anak, namun bukan pengganti makanan pokok. Karena itu, orang tua tetap perlu mengajak anak untuk mengonsumsi makanan dengan gizi yang memadai.

 

Berbagai sumber

 

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar