Posbindu dan Perannya dalam Mencegah Penyakit Tidak Menular

Dalam tujuh tahun terakhir posbindu telah terlibat aktif dalam upaya mengontrol kesehatan masyarakat.
0
135
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network- Istilah posyandu memang lebih akrab  di telinga masyarakat dibanding posbindu, karena posyandu sudah diperkenalkan sebagai bagian dari program kesehatan ibu dan anak di Indonesia sejak tahun 1980-an. Sedangkan Posbindu baru diperkenalkan pada tahun 2017. Jadi wajar jika masih banyak yang belum mengetahui mengenai posbindu yang lebih khusus menangani Penyakit Tidak Menular (PTM). 

Perbedaan Posbindu dan Posyandu

Dilansir dari website Indonesian Public Health perbedaan signifikan antara posyandu dan posbindu ialah target sasarannya. Posyandu melayani bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, serta wanita usia subur. Sedangkan posbindu melayani masyarakat sehat, berisiko, dan penyandang PTM yang berusia 15 tahun ke atas. 

Lebih jelasnya, Posbindu PTM merupakan keterlibatan aktif masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi awal dan pemantauan faktor risiko utama PTM. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh, teratur, dan berjenjang. Faktor risiko PTM melibatkan kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, stres, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi, serta menindaklanjuti dengan cepat faktor risiko yang teridentifikasi melalui layanan konseling kesehatan dan mengarahkannya ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM utama yang menjadi fokus meliputi diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta dampak dari kecelakaan dan tindak kekerasan. 

Pemeriksaan kesehatan secara rutin (Dok. Instagram @posyandukarangpucung).

Posbindu sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan, melaksanakan serangkaian kegiatan proaktif. Pertama, dilakukan monitoring faktor risiko PTM secara rutin dan berkala. Kondisi kesehatan diperiksa secara teratur meskipun tanpa adanya keluhan kesehatan. Kegiatan konseling faktor risiko PTM juga menjadi fokus, yakni membahas aspek-aspek krusial seperti pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan manajemen stres. Selain itu, penyuluhan atau dialog interaktif diselenggarakan dengan menyesuaikan diri terhadap masalah kesehatan yang paling dominan. Posbindu juga mendorong kebersamaan melalui aktivitas fisik, seperti olahraga kolektif atau kerja bakti, sebagai strategi untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan mempererat ikatan sosial dalam masyarakat. Terakhir, peran penting Posbindu tercermin dalam rujukan kasus faktor risiko sesuai dengan kriteria klinis yang telah ditetapkan, mengarahkan individu untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih spesifik.

Tujuan dan Manfaat Posbindu

Tujuan utama dari Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini faktor risiko PTM. Sasaran kegiatan ini terfokus pada kelompok masyarakat yang termasuk dalam kategori sehat, berisiko, dan penyandang PTM yang berusia 15 tahun ke atas. Pada kelompok orang yang sehat, tujuannya adalah menjaga faktor risiko agar tetap dalam kondisi normal. Bagi individu dengan faktor risiko, upaya dilakukan untuk mengembalikan kondisi berisiko ke dalam kondisi normal. Sementara untuk individu yang sudah menjadi penyandang PTM, tujuan utamanya adalah mengendalikan faktor risiko agar tetap dalam kondisi normal, dengan harapan dapat mencegah timbulnya komplikasi PTM.

Manfaat yang diharapkan dari Posbindu PTM adalah membudayakan gaya hidup sehat dengan mengusung prinsip CERDIK, yaitu Cek kondisi kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet yang sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress. Dengan implementasi prinsip-prinsip ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat kesehatan yang optimal dan secara berkelanjutan dapat mencegah atau mengelola faktor risiko PTM. 

Alur Kegiatan Posbindu 

Gambaran alur posbindu (Dok. Instagram @perpustakaan_kelpanjang).

Alur kegiatan Posbindu, terdiri dari 5 meja kegiatan yang secara berurutan mencakup berbagai aspek kesehatan dan edukasi:

MEJA 1: Pendaftaran

Di meja pertama, individu mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan posbindu. Pendaftaran ini bertujuan mencatat informasi dasar peserta dan memastikan kelengkapan data.

MEJA 2: Wawancara

Pada meja kedua, dilakukan wawancara oleh petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang riwayat kesehatan, gaya hidup, dan faktor risiko yang dimiliki oleh peserta. Wawancara ini membantu dalam pemahaman mendalam terhadap kondisi kesehatan masing-masing individu.

MEJA 3: Pengukuran tinggi badan, berat badan, IMT, lemak perut

Meja ketiga fokus pada pengukuran antropometri, termasuk tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan pengukuran lemak perut. Informasi ini penting untuk mengevaluasi status gizi dan risiko obesitas.

MEJA 4: Pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolesterol

Pada meja keempat, dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, termasuk pengukuran tekanan darah, glukosa darah, dan kolesterol. Hasil pemeriksaan ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang kondisi kesehatan kardiovaskular dan risiko penyakit tertentu.

MEJA 5: Edukasi/Konseling

Terakhir, pada meja kelima, peserta mendapatkan edukasi dan konseling mengenai hasil pemeriksaan, faktor risiko, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan. Meja ini memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang bermanfaat dan membantu individu dalam membuat keputusan terinformasi terkait kesehatan mereka.

Dengan alur ini, posbindu memberikan pendekatan terhadap kesehatan masyarakat, mencakup aspek pendaftaran, evaluasi kondisi fisik, pemeriksaan kesehatan, dan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan positif terkait kesehatan. 

Referensi: 

Publichealth. (2016). Beda Posbindu dan Posyandu. Publichealth, 2–5. http://www.indonesian-publichealth.com/beda-posbindu-dan-posyandu/ 

 

Tim PKK Network/Intan Nuraeni

Editor : DHE

 

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar