Manfaat Beluntas untuk Pengobatan dan Variasi Menu

Tanaman ini telah menjadi bagian dalam keseharian masyarakat Indonesia, baik sebagai tanaman pagar maupun untuk konsumsi. Tak sedikit yang memanfaatkannya sebagai obat herbal.
0
106
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Daun beluntas atau dalam Bahasa Latinnya Pluchea indica (L.) Less mudah dijumpai di kawasan pedesaan yang warganya masih menggunakan tanaman sebagai pagar. Berbagai olahan berbahan daun ini juga dijadikan alternatif menu di meja makan. Kandungan berbagai bahan aktif di dalam beluntas juga menjadikan tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bukan hanya di tanah air, namun juga di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand dan Malaysia.

Secara sederhana, daun beluntas telah dimanfaatkan sebagai antiradang, antibakteri, dan pereda nyeri alami. Mengutip situs Alodokter, ekstrak daun beluntas disebutkan mengandung serat, kalsium, beta karoten, dan beragam jenis antioksidan, seperti asam klorogenat, asam kafeat, quercetin, dan flavonoid. Bahan-bahan aktif tersebut baik untuk kesehatan tubuh. Tak heran jika di masa kini, beluntas dapat dijumpai dalam beberapa sediaan seperti serbuk sebagai bahan minuman.

Manfaat Beluntas untuk Kesehatan

Beberapa manfaat daun beluntas yang diyakini dapat mendukung kesehatan, antara lain:

1. Menurunkan kadar gula darah
Daun beluntas diketahui memiliki fungsi serupa dengan daun insulin, yakni menghambat pemecahan dan penyerapan gula di usus, serta meningkatkan produksi dan fungsi hormon insulin.

2. Menurunkan kadar kolesterol
Daun beluntas juga diketahui bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. LDL yang terjaga membantu kita terhindarkan dari penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

3. Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas
Daun beluntas memiliki kandungan antioksidan. Karena itu, mengonsumsi tanaman ini dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau stres oksidatif.

4. Mengurangi risiko terjadinya kanker
Sebuah riset menunjukkan bahwa ekstrak daun beluntas terlihat memiliki sifat antikanker. Dengan kandungan tersebut, beluntas dianggap menghambat pertumbuhan sel-sel kanker, seperti glioblastoma dan kanker serviks.

5. Membantu proses pemulihan luka
Sifat antiradang dan antibakteri yang diyakini terdapat pada daun beluntas menjadikan tanaman ini turun temurun untuk mengatasi nyeri. Beluntas dianggap baik dimanfaatkan untuk mempercepat proses pemulihan luka.

Selain lima manfaat di atas, daun beluntas juga banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, meredakan nyeri dan kram otot, serta pemulihan sakit keputihan.

Meski telah banyak dimanfaatkan secara turun temurun dan dianggap memiliki potensi besar dalam menjaga kesehatan serta membantu proses penyebuhan penyakit, namunbelum ada riset yang sudah membuktikan efektivitas dan keamanan daun beluntas sebagai obat. Meski demikian herba ini masih bisa dikonsumsi sebagai pendamping obat, baik dikomsum dalam bentuk kapsul, jamu, maupun teh herba. Kecuali jika mengalami masalah kesehatan seperti gangguan ginjal atau hati, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

Beluntas untuk Variasi Menu

Dengan kandungan nutrisi pada daunnya, tanaman beluntas bisa menjadi teman makan nasi. Berikut tiga resep olahan beluntas yang kami kutipkan dari cookpad, silakan dicoba:

Bakwan Beluntas

Bahan:
2 genggam daun beluntas atau secukupnya
2 sdm tepung terigu
2 sdm tepung beras
2 siung bawang putih
1 sdt ketumbar
1 ruas kunyit garam secukupnya
air secukupnya

Cara membuat:
Cuci bersih daun beluntas, potong-potong
Haluskan bawang putih, kunyit, ketumbar, dan garam
Tuang air secukupnya hingga jadi adonan kental
Masukkan daun beluntas dan aduk dengan adonan
Goreng ke dalam minyak dengan api sedang setiap satu sendoknya seperti menggoreng bakwan pada umumnya
Ketika sudah kecokelatan, angkat dan tiriskan

Daun beluntas menjadi salah satu bahan botok yang disukai (Dok. Freepik)

Botok

Bahan:
3 genggam daun beluntas, iris
3 genggam daun sembukan, iris
1 buah kelapa muda, parut
200 gram lamtoro atau petai cina
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
Kaldu bubuk secukupnya
20 buah cabai rawit merah
2 ruas kencur
7 siung bawang putih
8 siung bawang merah
10 buah cabai rawit merah
Daun pisang dan lidi secukupnya

Cara membuat:
Haluskan semua bumbu
Masukkan bumbu ke dalam parutan kelapa, aduk rata
Masukkan irisan sayuran dan lamtoro, aduk rata
Ambil campuran bahan botok dengan ukuran yang dikehendaki, bungkus dalam lembaran daun pisang
Kukus hingga matang dan siap dihidangkan

Trancam

1/2 butir kelapa muda parut
1 buah mentimun
1 ikat kecil sayur kacang panjang
100 gram taoge
3 genggam daun beluntas
2 genggam kol
1 genggam daun kemangi
2 siung bawang putih
1 ruas kencur
1 siung bawang merah
7 buah cabai rawit
2 buah cabai merah besar, buang isi
Daun jeruk purut secukupnya
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Kaldu ayam bubuk secukupnya

Cara membuatnya:
Haluskan semua bumbu menggunakan cobek
Campur bumbu dengan kepala muda parut, aduk rata
Potong kacang panjang, iris bunga kol, iris mentimun, rajang daun beluntas dan siangi daun kemangi
Campur semua sayur jadi satu, tambahkan taoge
Campur bumbu dan sayur jadi satu, aduk rata
Trancam yang enak, segar, dan menggugah selera siap disajikan.

Sudah bersiap mencoba resep yang mana? Yang pertama, pastikan dulu beluntas di pekarangan tumbuh subur dan bisa dimanfaatkan untuk dukung kebutuhan konsumsi makanan bergizi bagi keluarga.

 

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar