Komposting dengan Takakura Home Method

Pada awal 2000an upaya pengolaan sampah untuk warga perkotaan ini diperkenalkan di Surabaya. Hingga kini salah satu metode komposting ini masih banyak digunakan.
0
67
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Takakura Home Method merupakan metode komposting yang diadopsi dari Jepang. Ide dari Profesor Koji Takakura adalah mencari sistem pengolahan sampah organik dengan menggunakan keranjang demi menjawab kebutuhan masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Peneliti asal Jepang itu melakukan risetnya di Surabaya. Dari ibukota Provinsi Jawa Timur, Takakura Home Method ini kemudian diperkenalkan juga ke banyak kota lain, termasuk Bandung. Salah satu komunitas peduli lingkungan yang aktif mengenalkan metode ini adalah Gema Pelikan.

Pengurus Gema Pelikan yang juga doktor mikrobiologi ITB, Sriharyati mengatakan metode pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos mempunyai beberapa keuntungan dan tidak merepotkan. “Metodenya sederhana, biayanya relatif tak mahal, bahan-bahannya ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Dan tidak bau,” ujar Sri. Penggunaan komposter ini akan sangat mempengaruhi jumlah sampah yang keluar dari rumah, utamanya sampah rumah tangga. Limbah domestik tersebut tak perlu sampai Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Selain itu hasil komposting dapat dimanfaatkan sebagai rabuk.

Lebih detailnya, inilah proses pembuatan komposter dengan Takaura Home Method:

  1. Siapkan bahan untuk inokulan (biang komposter)
  2. Masukkan inokulan ke dalam karung berpori, peram. Letakkan di area yang tak terkena matahari langsung dan hujan. Tutup karung tanpa perlu diikat. Setelah selama 7 hari peram, inokulan dapat dimanfaatkan.
  3. Siapkan keranjang. Aneka keranjang bisa dimanfaatkan selagi ada celah udara untuk sirkulasi. Selain keranjang, siapkan pula kardus untuk menutup sisi-sisi dalam keranjang, bantal sekam, kain penutup, dan alat untuk mengaduk.
  4. Lapisi dinding bagian dalam keranjang dengan kardus. Lalu masukkan secara berurutan dari bawah: bantal sekam*), inokulan, bantal sekam, kardus (atau kain) penutup.

*) bantal sekam disiapkan sebelumnya dengan membuat bantal seukuran lebar keranjang, dari bahan karung atau jaring plastik berisi sekam.

Proses pembuatan inokulan atau biang kompos (Dok. YT Gema Pelikan)

 

Q & A pemanfaatan:

Bagaimana cara menggunakan keranjang takakura? Gali lubang pada inokulan di dalam keranjang menggunakan sekop kecil. Potong kecil semua sampah, masukkan lalu timbun kembali. Lakukan proses yang sama untuk sampah-sampah lainnya.

Sampah apa saja yang dapat dijadikan “makanan” bagi inokulan? Hampir semua sampah dapur bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Tingkat kekerasan sampah akan berpengaruh pada lamanya proses komposting. Maka sangat dianjurkan sampah dipotong dalam ukuran kecil.

Apakah keranjang takakura ini perlu perawatan khusus? Cuci kain penutup seminggu sekali. Siram dengan air bersih jika inokulan mengering, sambil diaduk. Dalam 3-6 bulan kardus harus diganti.

Kapan kompos dari keranjang takakura ini bisa dipanen? Jika keranjang sudah penuh, ambil sekitar 1/3 bagian lalu matangkan di taman yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan selama kurang lebih 1 bulan. Setelahnya bisa dimanfaatkan. Bagian sisa di keranjang akan berfungsi kembali sebagai starter dalam pengolahan sampah.

Keranjang takakura bisa diletakkan di mana saja di dalam rumah, asal tak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Jika perlakuannya tepat, sampah yang tersimpan dalam keranjang takakura ini tak memunculkan aroma menyengat.

 

Sumber: YouTube Gema Pelikan

 

 

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar