Jadikan Tanaman Pengusir Nyamuk sebagai Penghuni Pekarangan Rumah

Berbagai pendekatan terpadu dilakukan untuk memberantas nyamuk penyebab DBD, baik fisik-lingkungan, biologi dan kimiawi yang aman, murah dan ramah lingkungan.
0
52
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi kasus yang muncul tiap tahun. Berbagai upaya pemerintah dalam pengendalian vektor telah dilakukan demi memutus siklus hidup si nyamuk penyebab DBD. Upaya terbaru yang dilakukan pemerintah adalah penyebaran nyamuk Wolbachia.

Selain menunggu upaya dari pemerintah, yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah tindakan pencegahan seperti penggunaan obat nyamuk dalam berbagai formula di pasaran. Tak sedikit yang berusaha memanfaatkan bahan alami seperti tanaman yang selama ini dikenal sebagai anti nyamuk. Pemanfaatan tanaman, selain dianggap lebih murah, juga aman dan ramah lingkungan.

Mengapa tanaman-tanaman tersebut dianggap sebangai anti nyamuk? Tak lain karena aromanya yang tak disukai nyamuk dan membuat mereka menghindar.

Lavender

Nama lavender cukup familiar kita temukan sebagai komposisi lotion anti nyamuk. Cukup dioleskan ke kulit, dan nyamuk pun memilih menggindar.

Tanaman lavender berbentuk semak atau pohon kecil. Daunnya bertulang sejajar, dengan bunga kecil berwarna ungu kebiruan yang tumbuh di ujung cabang. Aroma bunganya harum. Tapi ternyata aroma itu tak disukai nyamuk dan serangga lainnya. Lavender dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 500-1.300 mdpl. Makin tinggi tempat tumbuhnya, kualitas minyaknya makin baik.

Zodia

Tanaman zodia berasal di Papua. Masyarakat di sana sudah lama menggunakan tanaman ini sebagai pengusir serangga dan nyamuk. Kandungan evodiamine dan rutaecarpine dalam zodia yang menyebarkan aroma tajam, tak disukai serangga.
Selain penghalau nyamuk, masyarakat Papua biasa memanfaatkan daun zodia yang pahit sebagai obat tradisional, antara lain sebagai penambah stamina tubuh. Rebusan kulit batangnya untuk pereda demam malaria.

Geranium

Geranium merupakan salah satu tanaman hias, yang selain aromanya harum, penampilannya juga cantik. Namun nyamuk tak menyukainya. Ekstrak geranium, geraniol, adalah bahan aktif yang umum dalam semprotan pengusir nyamuk alami. Tapi, seperti dikutip dari Country Living, tak semua geranium mempan sebagai pengusir nyamuk. Yang tercatat ampuh adalah jenis tertentu seperti citronella geranium (secara resmi Pelargonium citrosum), mengusir serangga selain nyamuk seperti wereng, kaper atau kupu-kupu putih, dan cacing telinga jagung.

Serai

Nyamuk mendatangi manusia untuk digigit karena mengendus asam laktat dan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia. Serai, dengan aromanya yang khas, mampu menghalangi nyamuk menemukan manusia. Selain itu, serai juga memiliki kandungan citronella yang memang bisa mengusir nyamuk dan berbagai serangga lainnya.

Cukup potong beberapa batang serai untuk disimpan dalam ruangan (Dok. Freepik)

Akar wangi

Nyamuk demam berdarah konon sangat tidak menyukai tumbuhan akar wangi. Bukan hanya tak suka aromanya, namun bau menyengat tanaman ini cukup mematikan bagi nyamuk jenis itu. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan terkait pemanfaatan ekstrak akar wangi untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus menunjukkan, ekstrak akar wangi dengan konsentrasi 0,20 persen dan 0,25 persen mampu membunuh larva kedua jenis nyamuk tersebut dalam waktu kurang lebih dua jam.

Suren

Suren merupakan pohon kayu besar. Pohon dengan daun dan kulit kayu yang beraroma tajam ini sering ditanam di antara tumbuhan lain sebagai pengusir hama serangga tanaman. Hal ini berkat kandungan bahan surenon, surenin, dan surenolakton dalam suren.

Selasih

Selasih mengandung eugenol, linalool, dan geraniol yang dikenal sebagai zat penolak serangga. Karenanya tumbuhan ini juga dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk karena aromanya yang menyengat. Aroma itu berasal dari daun selasih. Saking tajamnya, aroma selasih juga dapat memunculkan rasa mual dan pening pada manusia.

Selain daunnya sebagai penghalau nyamuk, bagian selasih lain yang biasa dimanfaatkan adalah bijinya untuk menurunkan kadar kolesterol, membantu redakan gangguan pencernaan, mengobati kram usus, dan melancarkan buang air besar.

Demikian beberapa pilihan tanaman pengusir nyamuk yang bisa dijadikan penghuni taman indoor atau pekarangan rumah. Caranya, sebagai tanaman indoor, cukup menempatkan tanaman-tanaman tersebut di sudut-sudut ruangan di dalam rumah. Jumlahnya tergantung luas ruangan. Sebagai penghuni pekarangan, sebaiknya ditanam di sekitar area pintu dan jendela, atau lubang udara lainnya, yang memungkinkan aroma tanaman terbawa masuk ke dalam ruangan.

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar