Stunting dan Dampaknya bagi Masa Depan Anak

Masih banyak orang yang menyamakan stunting dengan kurang gizi. Kurang gizi hanyalah penyebab, sedangkan stunting memberikan dampak serius bagi masa depan anak.
0
57
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stunting memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Selain mempengaruhi kondisi fisik, juga berdampak terhadap kemampuan kognitif. Pada akhirnya, rendahnya Intelligence Quotient (IQ) akan mempengaruhi performa anak saat memasuki dunia pendidikan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Definisi ini tercantum dalam Perpres 72 tahun 2021. Jadi, stunting merupakan kondisi akibat kurang gizi yang ditandai dengan postur tubuh yang pendek atau dikatakan sebagai orang pendek. Namun, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Marianus Mau Kuru, S.E., M.P.H., menyebutkan bahwa orang yang pendek belum tentu stunting. Sebaliknya, orang stunting pasti pendek.

“Yang paling utama dari stunting adalah orang yang pendek ototnya dan juga pendek otaknya,” ungkap Marianus seperti dikutip Kumparan.

Pengidap stunting, selain memiliki tubuh yang pendek atau di bawah standar, juga memiliki otak yang pendek atau lemah. Mereka mengalami lemah dalam berpikir, dengan pikiran yang sulit diintervensi. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari kurangnya gizi yang mestinya memasok kebutuhan otak untuk tumbuh kembangnya. Di sisi lain, terhambatnya fungsi otak mengakibatkan terhambatnya proses belajar. Padahal proses belajar amat penting dalam tahap tumbuh kembang anak.

Selain pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif, dalam jangka panjang penderita stunting memiliki faktor risiko obesitas. Berbagai masalah kesehatan pun akan mengikuti sejalan dengan pertambahan usia.

TIndakan pencegahan stunting bahkan bisa dimulai sebelum menikah (Dok. Freepik)

Melihat pentingnya penanganan dan pencegahan stunting, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk berkolaborasi. Marianus juga mengingatkan para remaja untuk menjaga pola hidup sehat dengan tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan napza. Hal itu menjadi salah satu upaya mencegah stunting sejak dini.

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar