Peran Kader PKK dalam Upaya Kurangi Laju Pemanasan Global

Merujuk pada laporan the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) seperti dikutip laman Kementerian Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa pada tahun 2011 – 2020, suhu permukaan global sudah meningkat rata-rata 1,09 derajat Celcius, dengan kenaikan suhu di permukaan daratan sebesar 1,5 derajat Celcius dan di permukaan lautan sebesar 0,89 derajat Celcius. Jika tidak dilakukan penurunan emisi gas rumah kaca yang besar pada tahun 2020-2050, suhu tersebut akan terus meningkat mencapai 2,1 derajat sampai 3,5 derajat Celcius pada skenario intermediate.

Pemanasan global yang terus berlangsung juga telah terbukti menyebabkan risiko alergi, asma, dan wabah penyakit menular. Hal ini terjadi sebagai akibat dari polusi udara, peningkatan curah hujan, serta penyebaran kuman penyakit yang dibawa serangga atau nyamuk seperti demam berdarah (DBD). Dalam kurun 1976 – 2008 tercatat tak kurang dari 30 jenis penyakit baru muncul. Dalam skala global hal ini tentu saja berpengaruh kondisi masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. 

Pemerintah telah membuat berbagai program dan kebijakan dalam upaya mengurangi laju pemanasan global. Dalam skala kecil, masyarakat dapat mengambil peran aktif untuk terlibat. Secara khusus, kader PKK memiliki peluang untuk memberikan andil, baik sebagai sosok perempuan dalam keluarga maupun terkait perannya sebagai kader yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas serta mengembangkan jejaring untuk melakukan upaya bersama secara masif.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat, secara khusus perempuan sebagai kader PKK dalam upaya mengurangi laju pemanasan global melalui aktivitas sehari-hari:

Menggunakan transportasi umum

Salah satu upaya mengurangi laju pemanasan global adalah dengan membatasi penggunaan kendaraan. Jika perlu menggunakan kendaraan, pilihannya adalah kendaraan umum atau alat transportasi masal, atau kendaraan pribadi yang digunakan secara kolektif. Selebihnya dapat menggunakan sepeda atau jalan kaki jika jaraknya memungkinkan. 

Melakukan penghematan air 

Bagi yang terbiasa hidup dengan air yang melimpah bisa jadi tak terbiasa berhemat karena tak pernah mengalami rasanya kekeringan sumber air. Padahal di belahan dunia yang lain orang bersusah payah untuk bisa sekadar mengonsumsi sedikit air.

Melakukan 3R atau 5R jika memungkinkan

Konsep 3R yaitu reduce, reuse, recycle merupakan ajakan untuk memanfaatkan produk dari alam atau yang bersumber dari alam secukupnya saja, dan memanfaatkan kembali yang masih bisa dimanfaatkan baik dengan reuse maupun recycle. Atau konsep yang lebih baru, 5 R, yakni refuse, reduce, reuse, recycle, dan rot. Refuse, artinya bahkan dari awal lebih baik dilakukan penolakan jika produk akhirnya tak memiliki fungsi berkelanjutan, misalnya kantong kresek. Rot artinya melakukan pengolahan sampah organik untuk dikembalikan ke bumi dan tanaman yang tumbuh di atasnya.

Melakukan penanaman pohon

Meski lahan sekitar rumah tidak luas, banyak celah yang masih bisa dimanfaatkan dengan melakukan penanaman pohon secukupnya. Selain menjadikan suasana rumah lebih adem juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat.

Tim PKK merawat tanaman secara bergilir setiap hari Jumat

Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat sebagai tindakan aktif ikut menahan laju peningkatan pemanasan global. Kader PKK sebagai perpanjangan tangan pemerintah di wilayah yang paling kecil pun semakin kaya dengan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat global.

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti

Editor: DHE