Apa Perbedaan Manfaat Sirih Hijau dan Sirih Merah?

0
338
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Tanaman sirih telah dimanfaatkan secara turun temurun dalam menjaga kesehatan keluarga. Pada masyarakat pedesaan, sangat mudah menemukan rimbunan sirih di halaman depan rumah. Pemanfaatannya adalah sebagai obat luar maupun dalam. Di sebagian masyarakat, sirih juga diyakini punya manfaat dalam pembersihan diri dari energi jahat. Tak hanya dimanfaatkan secara tradisional, tanaman ini juga telah menjadi bagian dari komoditas industri dengan diolah sebagai produk kesehatan dan kecantikan.

Jika sebelumnya orang sudah cukup familier dengan sirih yang memiliki daun hijau, belakangan muncul varian lain, sirih dengan daun berwarna merah. Apa yang membedakan keduanya? Secara fisik, tak ada perbedaan yang signifikan selain warna. Keduanya sama-sama memiliki sederet manfaat bagi kesehatan. Lantas, apa saja manfaat kedua sirih ini?

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, daun sirih terdiri dari dua jenis, yakni daun sirih hijau (Piper betle L.) dan sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Keduanya mengandung vitamin A, B1, B2, asam nikotinat, flavonoid, fenol, tanin, saponin, polifenolat, protein, iodin, sodium, dan minyak atsiri.

Berikut ini 10 manfaat sirih yang sudah dirasakan masyarakat yang kami rangkum dari berbagai sumber:

Membantu penyembuhan batuk
Kandungan yang terdapat dalam daun sirih memiliki sifat antibiotik yang dapat membantu penyembuhan batuk dan gejala yang menyertainya seperti sesak dada dan batuk serta pilek. Peradangan yang terjadi akibat batuk juga ikut teredakan.

Membantu penyembuhan luka
Selain kandungan proteinnya, daun sirih memiliki khasiat mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Hal ini membantu luka, khususnya luka bakar, cepat mengering.

Membantu cegah halangi pertumbuhan bakteri
Daun sirih kaya dengan kandungan antimikroba sehingga cukup efektif memabntu mengurangi potensi penyakit akibat bakteri seperti E.coli, S.aureus, dan P.aeruginosa.

Membantu cegah serangan asma
Daun sirih memiliki kandungan antihistamin dan antiinflamasi yang dapat membantu kelancaran aliran udara melalui bronkitis. Hal ini mengurangi kemungkinan terserang asma.

Membantu jaga kesehatan mulut
Orang di masa lalu banyak mengunyah sirih untuk mengusir sakit yang disebabkan parasit yang bersarang di mulut. Di kemudian hari, penelitian menunjukkan bahwa mengunyah daun sirih dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri.

Membantu lindungi tukak lambung
Daun sirih diyakini berkhasiat menghambat pembentukan lesi lambung, meningkatkan produksi lendir lambung, dan mengurangi sekresi asam lambung. Pemanfaat daun sirih sebagai obat tukak lambung ini sudah beralngsung berabad lamanya.

Membantu kurangi kolesterol jahat dalam darah
Kandungan eugenol dalam daun sirih menghambat sintesis kolesterol dalam hati dan proses penyerapannya di usus. Hal ini membantu proses katabolik kolesterol low density lipoprotein (LDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Membantu atasi diabetes
Daun sirih kaya antioksidan yang melawan stres oksidatif pada pasien diabetes. Hal ini mengurangi kadar glukosa darah sehingga dengan demikian bertindak sebagai agen antidiabetes.

Membantu cegah jerawat
Kandungan antiinflamasi dan antibakteri pada daun sirih juga dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan, dalam hal ini mencegah jerawat. Dengan campuran kunyit sebagai masker wajah, jerawat, komedo, dan peradangan di kulit wajah dapat dicegah.

Membantu mengurangi rambut rontok
Penggunaan sebagai obat luar berlaku untuk kulit kepala. Vitamin C di daun sirih membantu mengurangi rambut rontok, merangsang pertumbuhan rambut, dan mencegah rambut beruban.

Sirih merah sudah mulai banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan untuk kesehatan (Dok. Freepik)

Itu dia beberapa khasiat dari daun sirih, baik yang hijau maupun merah. Yang belum menanam tanaman ini, bisa langsung diterapkan. Ada yang mengatakan bahwa perawatan sirih merah lebih sulit dibandingkan sirih hijau. Mau menerima tantangan bahwa Anda mampu menakhlukkan si merah ini?

berbagai sumber

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar