Cara Siasati Anak yang Susah Makan

Tiap orang tua mengalami fase anak yang sedang susah makan. Berbagai cara kemudian dicoba untuk memastikan asupan gizi si kecil tercukupi.
0
70
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Pada usia 1 hingga 3 tahun, anak-anak biasanya mulai pilih-pilih makanan. Para ahli gizi dan dokter anak menganggap hal tersebut sebagai kewajaran. Namun kondisi tersebut sering kali meresahkan orang tua, terlebih mereka yang baru kali pertama memiliki anak. Khawatir gizi anak tak tercukup atau bahkan mengalami stunting.

Ada beberapa penyebab yang membuat si kecil mogok makan.

  • Enggan makan makanan baru. Saat anak memasuki usia 2 tahun, orang tua biasanya mulai berkreasi dengan menu baru untuk melengkapi kebutuhan gizi si kecil. Sayangnya, banyak balita yang takut mencoba, malah menolak makan.
  • Berkurangnya nafsu makan. Orang tua perlu melakukan evaluasi, siapa tahu si kecil terlalu banyak mengonsumsi cairan seperti susu dan susu, jus buah, atau minuman lainnya. Akibatnya ketika waktunya makan tiba, mereka tidak merasa lapar.
  • Sedang mengalami tumbuh gigi. Saat tumbuh gigi anak akan rewel. Kondisi enggan makan karena tumbuh gigi menjadi penyebab yang paling sering dijumpai. Yang biasanya cukup berdampak pada minat makan si keacila dalah saat pertumbuhan gigi geraham saat mereka berusia 13-19 bulan.

Berikut ini beberapa cara menyiasati anak yang mengalami susah makan yang bisa dilakukan oleh para orang tua dan kader posyandu atau PKK:
Ciptakan kreasi makanan yang menarik
Berbagai komponen dalam menu anak bisa dibentuk sesuai benda yang dikenali anak, seperti bentuk hewan, atau sosok yang dikagumi, misalnya superhero. Saat ini di pasaran tersedia banyak cetakan makanan yang bisa dicoba.
Buat variasi makanan
Kadang anak enggan makan karena bosan dengan menu-menu yang sebelumnya mereka konsumsi. Ini menjadi PR bagi orang tua untuk membuat variasi menu. Misalnya untuk karbohidrat tidak melulu nasi, tapi menggantinya dengan kentang, mie, roti, umbi-umbian, atau pasta. Begitu juga dengan lauk dan sayurnya.
Ganti suasana makan
Bukan hanya menu yang tidak bervariasi yang membuat anak bosan. Suasana juga mempengaruhi. Ganti tempat, lokasi, dan suasana makan secara berkala. Koleksi tempat makan anak mungkin sudah saatnya bertambah. Lokasi makan pun demikian, bisa berpindah-pindah. Kalau perlu bawa anak untuk ke kebun, seolah sedang piknik. Temani anak yang sedang makan dengan musik atau cerita atau nyanyian.
Libatkan anak dalam menyiapkan makanan
Sambil mengajari anak bertanggung jawab sejak kecil, saat menyiapkan makanan anak bisa memilih makanan yang disukainya. Atau bentuk yang diinginkannya. Mereka akan dengan gembira menikmati hasil kreasinya atau pilihannya sendiri.
Atur jam makan
Sering kali pengaturan jam makan ini terabaikan. Padahal menetapkan jam makan penting agar anak-anak terbiasa disiplin. Selain itu terpola jeda waktu secara ajeg yang dapat mendukung proses pengolahan makanan oleh tubuh.
Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan jarak waktu yang baik bagi anak adalah minimal 3 jam.

Jika beberapa poin di atas masih sulit menumbuhkan minat makan anak, berikan cemilan tambahan berupa makanan sehat atau susu. Jika masih juga belum berhasil, silakan hubungan dokter anak langganan.

 

berbagai sumber

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar