Diabetes dan Kesejahteraan menjadi Tema Peringatan Hari Diabetes Sedunia 2024

Masyarakat dunia memperingati Hari Diabetes Sedunia pada 14 November kemarin. Peringatan ini tak lain sebagai upaya mengingatkan bahwa diabetes telah menajdi ancaman kesehatan global yang membutuhkan kerja sama banyak pihak untuk penanganannya.
0
25
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Momen ini dijadikan peringatan bagi setiap orang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah penyakit diabetes. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) ini merupakan salah satu tema penting dalam layanan posbindu dan menjadikannya bahan kampanye untuk hidup sehat, baik bagi yang sudah berstatus diabetisi dan terutama bagi kalangan umum agar bisa menyiapkan pencegahan.

Tanggal ini dipilih untuk menghormati sosok penting di balik penemuan insulin, yang telah menyelamatkan jutaan nyawa, Frederick Banting. Tanggal ii kemudian didedikasikan untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara pencegahan dan pentingnya pengelolaan diabetes yang bukan sekadar peringatan namun juga menginspirasi untuk menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata. Peringatan mulai dicanangkan pada 1991. Sedangkan PBB, pada ada 2006 secara resmi menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Logo yang dipakai berupa lingkaran biru yang merupaka simbol harapan dan persatuan komunitas diabetes global.

Tahun ini Hari Diabetes Sedunia mengangkat tema “Diabetes and Well-Being” atau “Diabetes dan Kesejahteraan”. Tema ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan fisik, mental, dan sosial penderita diabetes. Dimulai dari kesadaran, lalu memperbaiki pola perawatan, dan mendorong pencegahan di kalangan masyarakat melalui berbagai cara. Saat tema ini menjadi kesadaran dan upaya bersama, lebih memudahkan dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa global saat ini demi terciptanya generasi yang lebih sehat dan sejahtera.

Diabetes terjadi ketika tubuh tidak mampu mengolah dan memanfaatkan glukosa dari makanan dengan baik. Pada jangka panjang, ketidakmampuan ini dapat berdampak buruk pada aktivitas sehari-hari dan menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, gangguan ginjal, hingga infeksi kulit.

International Diabetes Federation (IDF) seperti dikutip laman Geriatri dot id, menyebutkan bahwa diabetes saat ini menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Lembaga ini memperkirakan pada 2021 terdapat sekitar 537 juta penderita diabetes di seluruh dunia. Jumlah ini diproyeksikan bakal melesat hingga 643 juta pada 2030, dan 783 juta pada 2045.

Mengacu pada perkiraan lonjakan angka tersebut, disadari ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di seluruh dunia. Peningkatan jumlah penderita menunjukkan bahwa diabetes merupakan penyakit yang bukan sekadar masalah individu, tetapi krisis kesehatan global dan memerlukan kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Penyakit ini tak hanya mengancam kehidupan penderitanya namun juga membebani sistem kesehatan di berbagai negara.

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar