Hindari Daging Olahan untuk Cegah Kanker

Tak semua sumber protein hewani aman untuk kesehatan. Daging merah beserta olahannya merupakan salah satu yang perlu dihindari untuk mencegah munculnya kanker.
0
55
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Hingga kini, kanker masih menjadi kasus terbanyak di dunia sebagai penyebab kematian. Penyebab utama kanker adalah terjadinya mutasi genetik pada sel dalam tubuh. Namun, pemicu terjadinya mutasi tersebut hingga kini masih belum diketahui. Salah satu yang disarankan oleh para ahli adalah menjaga pola makan dengan menghindari makanan yang berpotensi sebagai pemicu kanker.

Ada banyak makanan dan minuman yang dianggap sebagai pemicu kanker, yakni makanan berpengawet, daging merah, makanan cepat saji, gorengan, makanan tinggi garam, makanan tinggi gula, makanan instan, dan alkohol. Secara khusus, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) pernah mengeluarkan laporan mengenai daging olahan penyebab kanker. Dalam tayangan di websitenya, badan yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini juga menyebutkan bahwa selain olahan daging sebagai penyebab kanker kolorektal, secara umum daging merah “mungkin” menyebabkan kanker seperti kanker usus besar, pankreas, dan prostat.

Berikut lima makanan yang direkomendasikan IARC untuk dihindari:

Hotdog

Yang dimaksud daging olahan adalah daging yang telah diubah melalui proses pengasinan, pengawetan, fermentasi, pengasapan, atau proses lain untuk meningkatkan rasa atau meningkatkan pengawetan. Hotdog tercatat sebagai salah satu contoh daging olahan. Secara khusus, IARC mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogenik atau penyebab kanker bagi manusia. Menurut IARC, mengonsumsi satu hotdog per hari berpotensi meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.

Dendeng

Dendeng juga termasuk dalam kelompok daging olahan yang berpotensi menyebabkan kanker. IARC telah mengumpulkan hasil dari sekitar 800 penelitian yang pernah dilakukan untuk menyelidiki hubungan lebih dari selusin jenis kanker dengan konsumsi daging merah atau daging olahan di banyak negara dan populasi dengan pola makan yang beragam. Mereka menemukan bahwa dalam penelitian berskala besar yang dilakukan selama 20 tahun terakhir itu menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi daging olahan ini dalam kaitannya dengan kasus kanker.

Sosis

Sosis merupakan jenis daging olahan lain sangat mudah dijumpai. Sering dijadikan salah satu sumber protein dalam keluarga. Menurut IARC setiap 50 gram porsi daging olahan yang dimakan setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.
Sejauh ini IARC pola konsumsi daging yang bervariasi antar negara, belum ditemukan pola baku persentase konsumsi daging merah dan olahannya di tiap negara.

Ham

Ham merupakan daging olahan yang tidak hanya bersifat karsinogenik karena sifat olahannya, namun juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi. Padahal ham juga salah satu sumber protein yang cukup familiar di Indonesia.

Kornet

Daging kornet juga masuk dalam daftar IARC sebagai daging olahan yang perlu dihindari sebagai salah satu penyebab kanker kolorektal. Selain kornet, dalam kategori ini adalah daging olahan lain, bukan hanya daging merah, yang dikemas dalam kaleng.

Menghindari makan berlebihan juga disarankan agar terhindar dari obesitas (Dok. Halodoc)

Itu dia beberapa daging olahan yang berpotensi menajadi pemicu kanker. Perlu dipertimbangkan untuk tidak menjadi pilihan sumber protein keluarga. Selain jenis makanan, jumlah makanan tetap perlu menjadi bahan pertimbangan, mengingat obesitas merupakan faktor risiko sejumlah jenis kanker. Disarankan untuk sebisa mungkin mengurangi risiko tersebut.

Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar