Jalan Kaki, Pilihan Olahraga bagi Kalangan Lanjut Usia
PKK Network – Kegiatan jalan kaki memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tak hanya fik, namun juga mental. Mengutip laman resmi BKKBN, salah satu manfaat penting dalam kesehatan mental adalah bahwa jalan kaki memperbaiki simtom depresi. Dengan melakukannya secara rutin, aktivitas jalan kaki dapat membantu memulihkan kita dari depresi, dimulai dari memperbaiki suasana hati hingga meredakan kelelahan mental.
Olahraga ini, menurut sebuah studi juga membantu mencegah pikun dan mengurangi risiko Alzheimer. Dua hal terakhir ini menjadi momok menakutkan bagi mereka yang sudah memasuki usia lansia.
Yang sudah jelas adalah bahwa olahraga jalan kaki memberikan dampak positif terhadap kesehatan fisik. Berikut beberapa manfaat olahraga jalan kaki bagi kesehatan:
1. Memperkuat otot, sendi, tulang, serta mencegah osteoporosis
Melakukan jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan juga mengurangi risiko keretakan. Mereka yang terlatih dengan aktivitas ini kekuatan ototnya juga bertambah dan kemungkinan mendapat cedera lebih kecil. Berjalan kaki secara teratur bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan juga mengurangi risiko keretakan.
Dengan melakukan aktivitas jalan kaki secara teratur juga dapat mengurangi risiko terkena osteoporosis. Tentu saja dibarengi dengan gerakan badan, cukup menerima paparan sinar matahari pagi agar, dan tercukupkan kebutuhan kalsium baik lewat makanan maupun produk suplemen.
2. Mencegah diabetes serta menurunkan risiko terkena stroke dan serangan jantung
National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Disease menyebutkan, jika kebiasaan berjalan kaki sekitar 6 km per jam dilakukan setiap hari dengan waktu tempuh sekitar 50 menit, dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2. Terutama bagi yang memiliki tubuh gemuk.
Sementara itu, studi lain yang dilakukan Harvard School of Public Health mencatat bahwa kegiatan berjalan kaki selama 20 jam dalam seminggu, menurunkan risiko terkena serangan stroke. Kesimpulan ini didapat setelah melakukan studi terhadap 70.000 perawat yang dalam bekerja di sebuah rumah sakit.
Selain diabetes dan stroke, serangan jantung juga menjadi momok menakutkan. Dengan melakukan olahraga rutin jalan kaki, aliran darah dapat dipacu untuk mengalir lancar. Karena otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras ke pembuluh koroner agar berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
3. Menambah volume paru-paru
Gerakan tubuh yang ritmik dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah. Hal ini dapat melatih paru-paru dan dapat meningkatkan kapasitas paru-paru.
4. Memperbaiki pencernaan dan menjaga berat badan ideal
Rutin melakukan olahraga jalan kaki dapat memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus di masa depan. Saat berjalan kaki, semua organ badan ikut bergerak. Pergerakan ini dapat melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih teratur.
Dengan rutin berjalan kaki, metabolisme tubuh tubuh terjaga. Kelebihan kalori dapat terbakar seiring meningkatnya metabolisme tubuh. Kenaikan berat badan pun tidak terjadi.
Berapa jarak tempuh ideal untuk berjalan kaki? Berapa langkah yang perlu dilakukan?
Mengutip situs geriatri, beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak langkah yang dilakukan, semakin tinggi pula tingkat manfaat yang didapatkan.
Penelitian Lee, MBBS, ScD dari Harvard Medical School, misalnya, yang menyebutkan bahwa lansia yang merutinkan 4.400 langkah setiap harinya memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan lansia wanita yang hanya menempuh langkah 2.700 per hari.
Sementara penelitian dari University of Leicester, menyebutkan bahwa setiap kenaikan 2.000 langkah yang dilakukan lansia, risiko gangguan kesehatannya pun cenderung lebih menurun. Selain itu, lansia yang melangkah 4.400 langkah setiap hari akan memperoleh manfaat yang lebih tinggi, dengan risiko kematian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang berjalan 2.700 langkah per hari.
Dengan gambaran tersebut di atas, menunjukkan bahwa kondisi ideal mengenai berapa langkah yang perlu diambil oleh setiap individu bisa jadi berbeda. Jadi, ada baiknya untuk melakukan konsultasi kepada ahlinya, baik dokter maupun isntruktur kebugaran. Terutama bagi lansia dan atau yang sudah memiliki gangguan kesehatan yang menetap seperti penyakit-penyakit kronis.
Selain itu, hal yang penting digarisbawahi pula adalah dijalannya pola hidup yang aktif dan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE