Kenali Gejala Serangan Jantung Koroner agar Tertangani dengan Tepat dan Cepat
PKK Network – Penyakit jantung koroner masih menjadi momok yang menakutkan. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016 menunjukkan bahwa penyakit yang dalam bahasa medisnya Artery Coronary Disease ini merupakan penyakit penyebab kematian terbesar di seluruh dunia, selain stroke. Lambannya penanganan menjadi salah satu faktor yang menyumbang keterlambatan penanganan medis. Hal ini terjadi akibat masih minimnya pengetahuan sebagian masyarakat mengenai Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Pada sepanjang 2016, menurut WHO lebih dari 15 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung. Sedangkan di Indonesia diperkirakan ada sekitar 100.000–500.000 orang yang meninggal akibat penyakit jantung setiap tahunnya.
Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI pada 2018, menunjukkan perkiraan hanya sekitar 20% orang Indonesia yang memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan, termasuk tentang penyakit jantung. Kurangnya pemahaman tentang kesehatan ini menjadikan orang sulit mengenali gejala penyakit jantung hingga akhirnya mengalami keterlambatan dalam penanganan.
Gejala umum penyakit jantung seperti nyeri dada, nyeri ulu hati, nyeri belikat, ditambah dengan keringat dingin dan mual sering kali dianggap sebagai gejala penyakit ringan. Banyak yang menganggap hal tersebut sebagai nyeri biasa yang akan segera hilang setelah istirahat atau mengkonsumsi obat bebas.
Apa saja gejala PJK yang perlu dikenali oleh pasien dan keluarga?
Berikut ini beberapa gejala paling umum dari serangan jantung.
- Mengalami nyeri pada dada
- Merasa tidak nyaman di tubuh bagian atas (bahu, leher, hingga rahang)
- Mengalami sesak napas
Gejala lain yang biasanya menyertai:
- Keluar keringat dingin
- Merasa lelah, meski tak melakukan aktivitas berat (terutama dialami perempuan)
- Merasa mual, kadang disertai muntah
- Pusing biasa atau pening secara mendadak
- Munculnya gejala baru yang tiba-tiba atau terjadi perubahan signifikan pola pada pola gejala yang terjadi sebelumnya
Jika pasien mengalami gejala tersebut di atas, minta pertolongan untuk segera mendapatkan penanganan medis.
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung, membuat pengetahuan terkait pencegahan penyakit jantung juga tergolong rendah. Banyak orang tidak menyadari dan akhirnya tidak dapat menghindari faktor risiko penyakit jantung.
Akibatnya, orang menjalani pola hidup atau kebiasaan kurang sehat yang berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, seperti mengonsumsi makanan tinggi garam dan lemak secara berlebihan, kurang konsumsi sayur, enggan berolahraga, dan malas memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan perlu dilakukan secara berkala untuk orang yang berusia di atas 40 tahun, terutama pada orang yang berisiko tinggi menderita penyakit jantung, yakni mereka yang mengalami obesitas, hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi.
Hidup sehat demi mencegah penyakit jantung, dan kenali gejala serangan jantung agar mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
berbagai sumber
Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE