PKK Network – Bagi warga Surabaya, kerupuk telur asin barangkali sudah tidak asing lagi. Ada banyak UMKM yang menjadikan produk ini sebagai komoditas yang dicari, baik oleh warga setempat maupun para pelancong. Salah satunya adalah produksi UMKM di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya.
Kerupuk telur asin yang dinamai “Kycin” ini merupakan produk andalan UMKM Kebonsari. Dalam unggahan Instagram @kelurahan.kebonsari (20/02/2024), terlihat pemilik @kycin_id, Ibu Sulistiawati tengah menunjukkan cara mengolah telur asin hingga menjadi kerupuk yang siap santap.
Pembuatan kerupuk telur asin tak jauh beda dengan pembuatan kerupuk pada umumnya. Perbedaannya hanya pada bahan utamanya yaitu telur asin. Yang membedakan juga adalah bahwa telur asin yang digunakan dalam produksi kerupuk ini merupakan hasil produksi sendiri. UMKM Kycin memberikan jaminan kualitasnya. Bebek-bebek yang diternakkan oleh UMKM ini mendapatkan pakan kepala udang yang membuat kuning telur lebih pekat, dengan warna oranye kemerahan.
Mengutip Kumparan dot com, pembuatan kerupuk telur asin ini tidak memerlukan waktu lama. Pengukusan butuh waktu 15-20 menit. Adonan yang telah matang diangin-anginkan hingga keesokan harinya, baru dipotong-potong. Setelahnya, potongan-potongan tersebut dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari, bergantung pada cuaca. Untuk proses penggorengan perlu dipastikan bahan kerupuk betul-betul sudah kering agar mengembang sempurna. Setelah digoreng, barulah si kerupuk dimasukkan ke dalam kemasan yang menarik, dilengkapi dengan stiker “Kycin”.
Kerupuk telur asin “Kycin” ini dipasarkan dalam 4 varian rasa, yakni original, barbeque, keju, dan pedas jeruk. Dalam kemasan 75 gram, kerupuk “Kycin” dibandrol dengan kisaran harga Rp 12.500 hingga Rp 14.000, tergantung varian rasa. Kerupuk ini biasa dinikmati sebagai cemilan atau pelengkap makan berat.
Tim PKKNetwork/Dhenok Hastuti
Editor: DHE