PKK Network – Komunitas Eco Enzyme Nusantara (EEN) dibentuk pada tahun 2019 oleh para relawan yang mencintai lingkungan dari berbagai kota di Indonesia. Dibentuknya komunitas EEN, berawal dari keinginan para penggagasnya berperan serta dalam penyelamatan bumi dari pemanasan global yang berdampak pada bencana alam.
Komunitas EEN juga bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan bumi yang ia pijak. Dengan terus melakukan sosialisasi yang baik di tengah masyarakat, komunitas EEN terus mengalami perkembangan.
Untuk menunjang sosialisasi, komunitas EEN membentuk tim pendukung yang bergerak melalui online ataupun offline. Untuk sosialisasi online, komunitas EEN membuat modul pengenalan dan pembelajaran melalui YouTube.
Komunitas EEN ini cepat sekali berkembang sampai se-nusantara bukan semata-semata karena aktivitasnya saja. Tapi juga karena, komunitas ini saling berbagi ilmu tanpa pamrih dengan masyarakat untuk kebaikan lingkungan.
Saat ini komunitas EEN sudah meluas ke hamper semua provinsi dengan lebih dari puluhan kelompok komunitas yang tersebar di seluruh Nusantara. Sila ikuti akun Instagram @ecoenzymenusantara.
Penemu Eco-Enzyme
Eco-Enzyme atau dalam bahasa Indonesia disebut ekoenzim (EE) dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an dan kemudian diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia.
Pembuatan Eco Enzyme berlatar belakang, pertama 70% sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah adalah sampah organik. Dimana sampah organik di TPA akan menimbulkan bau tidak sedap, mengurangi tingkat daur ulang plastik, serta memberi resiko terjadinya ledakan akibat gas metana. Dengan membuat Eco Enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah kita dan mengurangi beban TPA.
Kedua, produk-produk yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kemasan dari produk-produk tersebut juga mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil saja yang didaur ulang.
Eco Enzyme adalah alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah. Dengan membuat Eco Enzyme, kita mengurangi produksi limbah kimia sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan.
Dr. Ros membagikan ilmu dan penelitiannya tentang Eco-Enzyme selama 30 tahun secara cuma-cuma, dengan harapan agar semua orang tergerak untuk menyelamatkan Bumi. Oleh karena manfaatnya yang luar biasa tersebut, hak cipta formula eco enzyme hasil penelitian DR. Rosukon Poompanvong diserahkan kepada Perserikaratan Bangsa-bangsa, agar dapat dimanfaatkan oleh segenap penduduk bumi dan tidak dimonopoli oleh perusahaan tertentu.
*diolah dari berbagai seumber
Tim PKK Network
Editor: VAL