Konsumsi Banyak Makanan Bersantan Saat Lebaran, Apakah Berbahaya?
PKK Network – Menu Lebaran tanpa santan? Mana seru? Barangkali itu komentar yang muncul ketika ada permintaan menghilangkan komponen santan dalam menu Lebaran demi menjaga kesehatan. Tapi, apakah betul santan merupakan bahaya besar bagi kesehatan?
Seperti dilansir BBC Good Food, jika dikonsumsi dalam jumlah tak berlebihan, santan memberikan manfaat bagi tubuh. Santan menyimpan keistimewaan bagi kesehatan tubuh, antara lain meningkatkan kolesterol baik, menurunkan berat badan, hingga menaikkan sistem kekebalan tubuh.
Dalam 240 gram santan segar tercatat memiliki kandungan nutrisi:
- Kalori: 552
- Mangan: 110 persen kebutuhan harian
- Magnesium: 22 persen kebutuhan harian
- Lemak: 57 gram
- Tembaga: 32 persen kebutuhan harian
- Zat besi: 22 persen kebutuhan harian
- Protein: 5 gram
- Potasium: 18 persen kebutuhan harian
- Karbohidrat: 13 gram
- Folat: 10 persen kebutuhan harian
- Serat: 5 gram
- Vitamin C: 11 persen kebutuhan harian
- Selenium: 21 persen kebutuhan harian
Dengan kandungan nutrisi tersebut, santan dapat memberikan aneka manfaat bagi kesehatan tubuh. Sejumlah manfaat santan untuk kesehatan antara lain:
- Menjaga daya tahan tubuh
- Mengoptimalkan fungsi otak
- Melindungi sel tubuh dari kerusakan radikal bebas
- Menjaga kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah
Beberapa fungsi lain dari santan adalah untuk kebutuhan kecantikan, seperti untuk rambut dan kulit, baik secara tradisional maupun modern. Santan banyak dimanfaatkan untuk bahan sampo dan krim kecantikan kulit.
Nah, kalau begitu apa bahayanya santan bagi kesehatan? Santan memiliki kandungan kalori yang tinggi, selain lemak jenuhnya. Karena itu konsumsi santan tetap perlu dibatasi demi terhindar dari masalah kesehatan.
Berikut ini beberapa risiko gangguan kesehatan sebagai efek konsumsi santan berlebih:
Menyebabkan diare
Kandungan lemak yang tinggi dalam santan cenderung sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, santan yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar air di dalam usus yang berisiko menghambat proses pengentalan feses.
Memicu naiknya asam lambung
Penderita maag dan GERD perlu membatasi konsumsi makanan bersantan. Karena kandungan lemak dalam santan sulit dicerna oleh lambung sehingga dapat memicu naiknya asam lambung, perut kembung, hingga menimbulkan gejala heartburn atau nyeri pada ulu hati.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Konsumsi makanan bersantan secukupnya dikatakan dapat membantu menjaga kadar HDL dalam tubuh. Namun, jika konsumsi berlebihan malah menjadi pemicu naiknya kadar kolesterol jahat dalam darah yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meningkatkan tekanan darah
Berlebih mengonsumsi santan berisiko menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini terjadi karena asam lemak jenuh yang terkandung di dalam santan menumpuk dan menyebabkan terjadinya plak pada pembuluh arteri. Saat terjadi peradangan, plak ini berisiko mempersempit hingga menyumbat aliran darah. Jika terjadi dalam kurunlama, kondisi ini menjadi faktor risiko terjadinya stroke ringan.
Menimbulkan jerawat
Konsumsi santan berlebih dapat meningkatkan kadar minyak alami pada kulit, meningkatkan risiko munculnya jerawat. Jika kulit wajah tak lekas dibersihkan, pori-pori kulit tersumbat sehingga muncullah jerawat.
Menaikkan berat badan
Kegemaran makan makanan bersantan berpotensi menaikkan berat badan. Untuk menghindarinya, selain mengurangi jumlah santan yang dikonsumsi, bisa mengimbanginya dengan berolahraga secara rutin.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan di atas, sebaiknya berapa banyak santan yang dikonsumsi?
Seperti dilansir American Heart Association, batas konsumsi asam lemak jenuh yang aman adalah dalam kisaran 5–6% dari total asupan kalori per hari. Sebagai contoh, jika kebutuhan energi harian sebesar 2.000 kalori, maka konsumsi lemak jenuh yang disarankan adalah tidak lebih dari 120 kalori atau 13,3 gram per hari. Jumlah ini setara dengan 60 gram santan per hari. Dengan catatan, total jumlah lemak jenuh yang masih bisa ditoleransi tersebut bukan hanya berasal dari santan namun total jumlah konsumsi harian.
Jadi, bagi yang tengah melakukan silaturahmi Lebaran, alih-alih mencari makanan bersantan, lebih disarankan untuk memilih makanan dengan gizi seimbang.
Tim PKK Network/Dhenok Hastuti
Editor: DHE