PKK untuk Kemaslahatan Orang Banyak
PKK Network – Kenalkan Ibu Maria Ulfah, S.Pd. yang merupakan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Saya menerima amanah sebagai Ketua TP PKK sejak tahun 2019. Bersamaan dengan amanah yang diterima oleh suami saya, yaitu Bapak Ahmad Dedi Fernadi, SE., MAB., menjadi Lurah. Tugas Bapak Ahmad sebagai Lurah diawali di Kelurahan Alalak Selatan pada periode 2019-2021. Kemudian, kami dipindahtugaskan ke Kelurahan Sungai Andai pada 2021 sampai saat ini. Selayaknya sebagai istri, yang menjadi pendukung utama suaminya, saya pun bersedia menerima amanah sebagai Ketua TP PKK,” cerita Ibu Maria.
Ibu Maria menambahkan bahwa saat diangkat menjadi Ketua TP PKK, ia juga belajar tentang PKK dan bagaimana cara kerja PKK dalam melayani masyarakat.
Sosialisasi Program PKK belum merata
Ibu Maria mengatakan, penduduk wilayah Kelurahan Sungai Andai berjumlah lebih dari 41.000 jiwa. Kelurahan ini ada 72 wilayah Rukun Tetangga (RT). “Mayoritas warganya tinggal di perumahan dan profesinya sebagai wiraswasta,” ujar Ibu Maria.
Meski begitu, ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh Ibu Maria. “Tantangannya adalah masih minimnya partisipasi masyarakat yang berusia muda. Kemudian, sosialisasi program PKK juga belum merata karena jangkauan wilayahnya yang sangat luas,” cerita Ibu Maria.
Solusinya, lanjut cerita Ibu Maria, TP PKK Kelurahan Sungai Andai melibatkan anak remaja dalam kegiatan PKK, khususnya dalam kegiatan Pokja 1.
“Dimulai dengan merangkul karang taruna remaja sebagai akses ke anak-anak remaja di Kelurahan Sungai Andai. Kemudian, membuat jadwal kegiatan bersama dengan Pak Lurah, apalagi kegiatan seorang Lurah tak hanya pada jam kantor saja. Setidaknya, dalam satu bulan sekali, ada kunjungan ke wilayah RT, kegiatan Posyandu, atau kegiatan Dasawisma,” kata Ibu Maria.
Program PKK
Salah satu program PKK di Kelurahan Sungai Andai adalah project MABAR BOKAP (Main Bareng Bokap). Program ini sebagai bentuk upaya penurunan angka fatherless. Kegiatannya berupa parenting dan playdate orangtua (ayah khususnya) bersama anak remajanya.
“Agar, orangtua memahami cara berkomunikasi dengan anak remajanya dan membangun bonding yang sering hilang saat anak mulai beranjak remaja,” kata Ibu Maria.
Program ini memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti:
- anak dan ayah jadi punya momen bersama dengan bermain bersama;
- makin rekatnya silaturahmi antarwarga;
- seringnya bermain permainan tradisional, contohnya, balogo. Program ini juga sebagai sarana untuk melestarikan permainan tradisional.
“Bonding” antarkader
Untuk mempererat dan memperkuat bonding antarkader, Ibu Maria mengadakan pertemuan pertemuan kecil.
“Kami ngobrol dan beraktivitas bareng. Karena mayoritas usia kader saya itu seusia ibu atau nenek saya, jadi saya pun lebih banyak mendengarkan dulu. Kemudian, saya baru memberikan pengarahan atau solusi dari kendala yang mereka hadapi. Sisanya kami kerjakan bersama. Alhamdulilah, saya dibersamai kader-kader yang punya loyalitas tinggi terhadap PKK,” tambah Ibu Maria.
Kemampuan seorang Ketua PKK
Menurut Ibu Maria, sebagai Ketua PKK harus memiliki skill. Antara lain, kemampuan leadership, kemampuan bernegosiasi, berempati, berpikir kritis dari berbagai sudut pandang dan informasi, kemampuan problem solving untuk mengambil sebuah keputusan, dan memilih sumber daya yang sesuai dengan tupoksi dan manfaatnya.
“Selain itu, seorang ketua PKK juga penting memiliki interpersonal skill dengan bahasa yang mudah dipahami. Dalam hal ini, menurut saya, wajib belajar bahasa daerah yang dipimpin untuk mempermudah komunikasi. Kemudian, pentingnya manajemen waktu yang baik dan networking skill untuk mempermudah komunikasi dan mencari sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan orang banyak,” kata Bu Maria.
Selain berkegiatan di PKK, Bu Maria juga aktif dalam organisasi bernama Ibu Profesional. “Di organisasi ini, kegiatan kami lebih banyak dilakukan secara online, jadi sangat cocok bagi saya yang juga sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak. Saat ini saya mengemban amanah sebagai Manajer Humas Ibu Profesional Kalimantan Selatan dan Tim dari Devisi CSLO Lumbung Ilmu Ibu Profesional Pusat,” jelas Ibu Maria.
Ibu Maria mengatakan, untuk membagi waktunya tidak ada patokan karena semuanya sangat fleksibel. “Intinya jika urusan anak dan domestik beres, saya akan mengerjakan tugas organisasi, baik itu PKK maupun Ibu Profesional,” tambah Bu Maria.
Skenario dari Allah
Warga PKK pasti pernah mendengar banyak orang yang mengatakan, “Ngapain jadi Ketua PKK Kelurahan atau kader PKK? Itu kan tidak ada gajinya, tapi kerjanya banyak.”
Menurut Bu Maria, posisi yang kita jalani saat ini bukanlah tanpa sebab. “Pasti Allah punya scenario baik buat kita karena kita ditempatkan di wadah yang mudah untuk mendulang amal jariah. Dan, Allah pasti tahu ada potensi dalam diri kita yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak. Jadi, jangan sia- siakan kesempatan itu. Perbaiki niat, lakukan dengan niat ibadah karena Allah.
Tidak akan ada perubahan baik jika kita tidak memulainya. PKK sudah mempermudah jalannya, maka segeralah kita lakukan bersama. Apalagi PKK sangatlah penting karena jika dijalankan dan dikembangkan dengan benar akan berdampak baik yang bisa langsung dirasakan masyarakat,” tutup Ibu Maria.
Editor: VAL