Rapat Koordinasi PKK Desa Kadipiro Diisi dengan Sosialisasi Pemberian MPASI

Pemberian MPASI perlu mengikuti aturan yang ditetapkan kalangan medis. Sosialisasi secara berkala perlu terus dilakukan agar bayi terhindarkan dari kesalahan fatal orang tua atau lingkungan keluarganya.
0
13
Bagikan di Whatsapp:

PKK Network – Tim penggerak (TP) PKK Desa Kadipiro menggelar rapat koordinasi rutin dibarengi dengan Sosialisasi Pemberian Makanan Pengganti ASI (MPASI) pada 22 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Desa Kadipiro, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar tersebut sebagai upaya PKK dalam penurunan angka stunting.

Sosialisasi pemberian MPASI yang disampaikan oleh Bidan Desa Surati Amd. Keb. ini melibatkan peserta seluruh kader posyandu serta ketua kelompok PKK dusun dan RT. Seperti ditayangkan di akun Instagram @pkkdesakadipiro, dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan seluruh kader posyandu dan kader umum di Desa Kadipiro mampu untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang tata cara pemberian MPASI yang sesuai dengan usia bawah dua tahun (baduta).

Sosialisasi ini juga bertujuan menyadarkan masyarakat tentang bahaya pemberian MPASI dini yang masih kerap didapati dilakukan oleh anggota keluarga, misalnya nenek si bayi. Ditegaskan bahwa pemberian MPASI dini dapat menyebabkan masalah serius bahkan kematian pada baduta.

Terkait dengan MPASI, berikut ini beberapa panduan yang dibagikan laman resmi Kementerian Kesehatan RI, terkait apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam pemberian MPASI.

Yang sebaiknya dilakukan:

1. MPASI diberikan saat bayi memasuki usi 6 bulan, yakni pada masa transisi dari mengonsumsi ASI atau susu formula ke makanan padat.

2. Pada tahap pertama, MPASI menggunakan tekstur yang sangat lembut agar proses bayi belajar mengunyah tidak terlalu sulit.

3. Tahap berikutnya diperkenalkan finger food atau makanan berbentuk padat yang ukurannya sesuai genggaman bayi. Makanan ini bisa berupa kue, buah, atau sayur yang dapat dimakan sendiri oleh si kecil tanpa harus dibantu. Makanan yang dipilih adalah yang mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi. Pastikan makanan memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi si bayi. Finger food sebaiknya diberikan saat bayi berusia 8-9 bulan.

Yang perlu dihindari:

1. Memberikan MPASI terlalu dini.

2. Makanan dan bahan makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh bayi berusia kurang dari 1 tahun, antara lain:

  • Garam. Ginjal bayi belum dapat mengolah garam dengan baik. Contohnya adalah makanan cepat saji dan instan
  • Madu. Meski dianggap sehat, namun ada kandungan sejenis bakteri Clostridium botulinum dalam madu yang bisa menyebabkan keracunan usus bayi
  • Gula. Pemanis makanan sebaiknya diambil dari buah atau susu formula
  • Pemanis buatan. Sama sekali hindari penggunaannya karena berisiko merusak gigi dan menyebabkan diare.
  • Kacang utuh. Makanan ini dapat membuat bayi tersedak.
  • Teh atau kopi. Tannin dalam teh bisa menyerap zat besi dalam makanan, sedangkan kafein dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penyerapan kalsium, dan kerusakan gigi
  • Makanan rendah lemak. Bayi masih membutuhkan kalori. Jadi sebaiknya pilih makanan kaya lemak sebagai cadangan kalori.

Mengikuti aturan pemberian MPASI perlu dilakukan akan tidak ada dampak negatif terhadap bayi.

 

Tim PKK Network/Dhenok Hastuti

Editor: DHE

Penulis

Bagikan di Whatsapp:

Tulis Komentar